Dunia musik Indonesia kini memperkenalkan Music Gallery, yakni
festival musik indie yang mengundang serta menampilkan artis indie yang
bergaung 10 tahun terakhir. Iven ini semacam wadah apresiasi para band
indie di tengah minimnya acara seperti band ini.
"Memberi wadah
apresiasi band yang konsisten di jalur indie dan mempertemukan penggemar
mereka. Acara indie kan jarang, jadi ini untuk penyegaran awal tahun,"
ujar Areno Papadaki selaku Head of Publication kepada media nasional.
Mengenai
konsep acara, digelar seperti festival dengan dua panggung kecil dan
besar. Bertempat di Upper Room Annex Building, Hotel Nikko, Jakarta
Pusat, pada Sabtu (5/2) lalu, ditampilkan band indie, baik baru ataupun
muka lama di belantika musik sidestream di atas dua panggung tersebut.
Panggung
kecil untuk band muda yang bagus dan merintis karir di jalur indie,
terutama untuk mempromosikan band mereka. Panggung besar untuk band yang
sudah mempunyai nama, seperti Pure Saturday, Mocca, Endah N Rhesa,
Gugun and Blues Shelter, The S.I.G.I.T dan banyak lagi.
Kriteria dalam Music Gallery ini
adalah band populer selama 10 tahun terakhir. Pihak panitia
mengumpulkan nama band yang pentas berdasarkan survei, lalu sebelum
mengundang dimintai komentar teman-teman yang selama ini konsen dengan
musik indie. Dari nama-nama yang diusulkan, barulah dibuat list band
yang tampil.
Kegiatan Music Gallery sebenarnya bukan baru
dilakukan tahun ini. Sudah sejak 8 tahun lalu festival ini digelar.
Sebelumnya pakai nama Acoustic Across, dan kinidiganti nama
karena ganti konsep. Sebelumnya ada kompetisi dengan malam puncak
penampilan pemenang dan dimeriahkan bintang tamu.
No comments:
Post a Comment